Jumat, 04 April 2008

PERAHU KEHIDUPAN

Selamat Pagi Nak,..

Apakah kamu sudah mengucap syukur untuk hidupmu pagi ini?. Untuk nafas yang Tuhan berikan secara gratis, nduk?. Tuhan itu luarbiasa yo nduk, papa suka terharu setiap pagi papa bangun, dan merasakan betapa hembusan nafas Tuhan mengalir dalam dada papa.

God Is Good, God Is Great.

Nduk,
Kadang kehidupan itu sulit sekali untuk dimengerti. Tapi biarkanlah kehidupanmu mengalir, nduk jangan pernah melawannya, karena dengan kekuatanmu yang tidak seberapa itu, kamu hanya menyakiti hatimu sendiri.

Ingatlah, Tuhan tidak pernah membiarkan setetespun airmatamu mengalir sia-sia, nduk. Satu
ketika Tuhan akan mengubah setiap tetes airmatamu menjadi sukacita.

Kamu sudah pernah baca renungan tentang Perahu Kehidupanku belum nduk?. Itu karya Mickey Fuller, papa baca beberapa waktu yang lalu. Papa tulisin buat kamu disini yo nduk.
And Remember, never loose faith, because He is not far. He is just waiting for His time. And When it comes, it would be the best time for you.

Baca ya nduk, and sorry about your hair. Tampang kamu sungguh-sungguh jelek dipesta papa. Papa malu punya anak yang cengeng. Mana anak papa yang pemberontak dan pemberani itu. I missed her. Papa curiga kamu sedang dikuasai setan pengecut, nduk. Nah, kalo benar iya, ambil perlengkapan mengusir setan-mu itu (ada satu koper toh nduk?, hahahahaha).

Yo wis, kamu ndak usah tulis disini kalo kamu ndak kuat bacanya. Tidak semua luka harus ditumpahkan bukan. Kesembuhan itu akan datang dengan sendirinya ketika kita mau BERDAMAI dengan masalah kita. What ever you are, you're still my everything. Terimakasih untuk kembali mencari papa ketika kamu membutuhkan kekuatan, ini membuat papa merasa berarti lagi, nduk.

Ah, papa ndak mau nulis panjang-panjang, nanti terlihat stupid kayak kamu, hehehe. Ndak kok nduk, tulisanmu brilliant, papa suka. Kamu memang anak paling baik, selalu berusaha membahagiakan oranglain, dan menyukakan hati Tuhan. Itu yang utama dalam hidup nduk.

Wis, ini untuk kamu yo nduk!

PERAHU KEHIDUPANKU

Aku duduk sambil menikmati senja dalam perahu keselamatanku yang sedang berlabuh. Aku melihat Yesus di ruang kemudi, menatapku, dan berkata : “Lepaskanlah tambatan perahumu dan biarkan Aku membawamu ke seberang. Bukanlah Rencana-Ku, agar kamu tetap berlabuh di sini.”

Dengan takut, gelisah dan khawatir, aku menjawab-Nya,“Tuhan, bukankah lebih baik aku tetap disini. Aku tidak akan melihat topan, badai dan angina rebut. Dan aku dapat kembali ke darat kapan pun aku mau.”

Dengam lembut Tuhan Yesus memegang tanganku, menatap mataku dan berkata,”Memang disini kami tidak akan mengalami topan, badai dan angin ribut. Tetapi, kamu juga tidak akan pernah melihat Aku mengatasi semua hal itu. Kamu tidak akan melihat bahwa Aku berkuasa atas semuanya itu karena Akulah Tuhan.”

Di dalam pergumulan berat aku memandang tali pengikat perahuku. Ditali itu aku melihat ada rasa khawatir akan keuangan, pekerjaan, pasangan hidup,

penyakit dan banyak kekawatiran lainnya. Dalam hati aku bertanya, “Tahukah Ia mengenai apa yang kuinginkan? Mengertikah Ia mengenai apa yang aku rindukan dan dambakan?”

Tuhan memelukku dan berbisik lembut,“Memang tidak semuanya akan sesuai dengan apa yang kamu inginkan, rindukan dan dambakan. Bahkan, mungkin kamu akan mendapat hal yang sebaliknya. Tetapi maukah kamu percaya, bahwa Rancangan-Ku adalah rancangan damai sejahtra, masa depanmu bersamaKu akan menjadi masa depan yang penuh harapan.

Ia memelukku dan menangis bersamaku, dan dengan berat aku melepaskan tali perahuku. Aku melepaskan semua rasa Khawatir tersebut dari hatiku. Aku meletakkan hak atas masa depanku ditangan-Nya. Aku tidak tahu bagaimana masa depanku. Sambil menangis aku menatap-Nya dan berkata, “Jadilah Nahkoda dalam perahuku dan marilah kita berlayar.”

Teman, serahkanlah seluruh hak atas masa depanmu ke dalam tangan-Nya. Kau tidak perlu tahu bagaimana Ia akan merancang semuanya itu, tetapi cukuplah dengan satu keyakinan akan firman Tuhan di dalam Yeremia 29:11

Mickey Felder

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtra dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yeremia 29:11)

11 komentar:

Cabin Crew mengatakan...

selamat datang di blogosphere, om. semoga menikmati posting pertama ini dan sambutan teman-teman blogger lain.

itha mengatakan...

Saya percaya Tuhan selalu memberikan apa yang terbaik untuk manusia. Tapi kadang manusia suka melupakan Nya *termasuk saya*
Huahhh... jadi malu...

Oooommm... udah bikin blog nih yeee.. Seneng tuhh.Akhirnya bisa posting juga. Hehehehhe.. Makan2 dong om.. merayakan peluncuran blog om yang baru. Hhihihi...
*kedip2*

Anonim mengatakan...

wah om ceritanya menyentuh :)

Anonim mengatakan...

Pap... lain kali posting pake user name papa... jangan pake nama silly ahhhh.... NUMPANG NGETOP YACH, hehehe... kemarin khan udah ada usernamenya... (eh, tapi sil juga belum bisa deng, hehehe)

akses lewat emailnya dech coba:

papasilly@gmail.com

Sukses yach pak tua... :-)

Bambang Aroengbinang mengatakan...

selamat datang papa silly; jalan menuju dunia blogger kita rada2 mirip, inspired by a silly and smart daughter :D

tentang syukur, ada satu artikel menyempal pakem yg saya tulis di blog yaitu "don't be thankful", semata-mata utk menyatakan bahwa kadang ada respons lain yg lebih tepat untuk suatu kondisi selain syukur, dan bahwa sejatinya rasa syukur dapat lebih teresapi keindahannya ketika kita telah kekenyangan dengan gerutu dan sumpah serapah ... salam takzim.

woelank mengatakan...

om...
selamat atas grand opening blognya yah..
semoga sering2 ngasi wejangan hidup supaya saya [sebagai salah satu anak yang sering kurang ajar sama ortu ini] jg bisa menyadari kl hal2 yg saya lakukan itu sebenarnya salah....

mkn2nya kpn nih? masa grand opening ga ada mkn2nya..
:P

Silly mengatakan...

Pap... gak bisa bales koment apa lagi cantengan sich... giliran idsamperin banyak orang kok ndak dibales...

Huuuuuuuuuuu... ngajarin capek2... NAFSU BESAR TENAGA KURANG... payahhh...

(pstttt, sama... silly juga gak gitu ngerti cara bikin SB-nya papa, biasa pake WP... nanti mo dibuatin sama pakdhe Aroueng binang katanya... tunggu aja yach... itu juga kalo papa masih sanggup ngetik

**blinking2 eyes**

Duhhh, sungguh nikmat saya ngeyek2 papa kalo gak berhadapan sama panjenengan... gak pake gaplok2... wakakakakakakakak...

paulkun mengatakan...

waduh wejangannya dalem sekali Oom.
Semoga saya anak yang kurang ajar ini juga bisa lebih taat.

Poison Ivy mengatakan...

Om selamet berposting di blogger. Selamat ikut menikmati dituduh penipu oleh roy suryo. (lha ga nyambung?)

si aDyA mengatakan...

Kulanuwun Oom Papa...
Potingannya sungguh menyejukkan hati..
*alah! saya sok tau*

Jadi inget papa dan mamam saya nun jauh di sana,,,

Smoga Oom Papa sehat selalu & bisa sering2 posting yah,,,
Amien...


*mBak Sil, ternyata saya sopan banget yah,,,hehehe,,,,*

och4mil4n mengatakan...

Papa nya mbak Sill, salam kenal om.
Makasih cerita perahunya ini bener2 bikin sayah kembali menatapi permasalahan saya yg ada sekaligus juga jadi ingat quote dari tulisan mbak sil yg don't tell god how big is ur problem but tell ur problem how great ur God is. Ayat terakhir itu adl ayat yang paling saya suka dalam bible. May God bless u ya om.
(om pindah ke wordpress aja dong, susah deh disini klo mau komen)